Lintasmerahputih.com (Tulang Bawang) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulangbawang mendorong Inspektorat Pemkab setempat turun tangan mengecek kualitas pekerjaan drainase di Kampung Marga Jaya, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten Tulangbawang.
Hal ini menyusul adanya laporan warga yang menyebut pembangunan drainase yang bersumber dari dana desa (DD) itu dikerjakan asal-asalan.
Kasi Intelijen Kejari Tulangbawang Leonardo Adiguna mengatakan, keterlibatan Inspektorat dalam persoalan ini diperlukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pembangunan drainase itu telah sesuai atau tidak.
Sehingga, menurut Leo, jangan sampai ada unsur kerugian negara dalam pembangunan drainase.
“Ya saya, sudah pernah lihat itu (Video Drainase) memang parah sekali, batunya bisa dilepas. Kita tugaskan Inspektorat dahulu, kalau memang pekerjaan (pembangunan drainase) itu tidak benar harus di bongkar. Kalau memang ada unsur kerugian negara harus dikembalikan,” kata Leo dikantornya, Kamis (12/08).
Leo menegaskan, dalam kasus itu pihak Kejaksaan tidak ingin mendahului Inspektorat.
“Kita dorong dulu Inspektorat untuk turun. Kita kasih waktu dulu. Kalau memang tidak beres (pekerjaan) ya di bongkar, kalau ada unsur kerugian negara harus dikembalikan,” papar Leo.
Jika tidak segera dilakukan perbaikan sebagai mana seharusnya, lanjutnya, maka pihak Kejaksaan, yang akan masuk ke ranah itu, dan nantinya tidak hanya mengusut satu item pekerjaan di Marga Jaya. Namun keseluruhan item pekerjaan yang dananya bersumber dari DD seluruhnya akan diusut.
Sebelumnya, Camat Meraksa Aji, Ermansyah, mengatakan pihaknya bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (DPMPK) suah turun meninjau drainase yang dibangun asal-asalan itu.
Meski tidak menyebut secara gamblang ketidakberesan pembangunan drainase itu, namun Erman menyebut jika telah dilakukan perbaikan drainase yang dibangun asal-asalan itu.
“Sudah dilihat (kondisi drainase,red) bersama tim DPMPK, sudah diperbaiki,” kata Erman kepada Tribun, Sabtu (07/08).
Terkait desakan warga agar drainase yang dibangun asal-asalan itu dibongkar, Erman menyebut akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang.
“Terkait membongkar, kita tunggu pihak yang berwenang,” kata Erman singkat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kampung (DPMPK) Tulangbawang (Tuba) Yen Dahren, meminta aparatur Kecamatan Meraksa Aji turun untuk mengecek kualitas pembangunan drainase di Kampung Marga Jaya.
Hal ini menyusul adanya laporan terkait pekerjaan pembangunan drainase di wilayah setempat yang diduga asal-asalan.
Yen Dahren menegaskan, pekerjaan pembangunan drainase itu patut diawasi masyarakat lantaran pembiayaannya digelontorkan menggunakan dana desa (DD) Kampung Marga Jaya.
“Kenapa aparat Kecamatan yang harus turun mengecek, karena Kepala Kampungnya saat ini berstatus Pj (penjabat) dari ASN di Kecamatan Meraksa Aji. Jadi ada semacam bentuk tanggungjawab,” kata Yen Dahren, Sabtu (31/07).
Yen Dahren mengutarakan, jika memang fakta di lapangan kualitas pembangunan drainase itu buruk, maka dia meminta untuk dilakukan pembongkaran dan perbaikan.
“Kalau memang jelek (kualitasnya) ya dibongkar,” tegas Yen Dahren.
Sebagai Satker yang memfasilitasi penggelontoran dana desa, Yen Dahren mengatakan, dirinya mengakui jika dirinya juga merasa geram atas pekerjaan pembangunan drainase yang dilaporkan warga buruk.
Sebab, peruntukkan dana desa sejatinya adalah untuk kemakmuran masyarakat di tingkat kampung.
“Saya sebenarnya sudah greget pengen turun cek lapangan, tapi sebelum itu pihak Kecamatan dulu yang mengecek, kita lihat laporannya bagaimana,” papar Yen.
Sebagaimana diketahui, pembangunan drainase sepanjang 200 Meter itu di estimasikam menelan anggaran Rp. 77,5 Juta.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan drainase yang bersumber dari uang negara itu, berkualitas sangat buruk.
Dimana penyusunan batu yang seharusnya tiap sisi diisi memakai adukan semen, namun justru malah memakai tanah.
Hal itu memantik kekesalan warga. Sejumlah warga secara diam-diam mengambil foto dan video dan mengirimkan kepada awak media.
Warga menduga drainase itu sengaja dikerjakan asal-asalan untuk meraup keuntungan besar.
Kepada wartawan, Mbah Warno (64) mengatakan, dugaan asal jadi dalam proyek ini, terlihat dari cara penyusunan batu dan semen yang dicampur tanah.
“Masyarakat disini sudah sangat geram, drainasenya kami yakin tidak akan bertahan lama, musim hujan nanti kami yakin pasti ambrol,” kata Mbah Warno beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, selaku tokoh masyarakat pihaknya sangat kecewa dengan panitia dan aparatur Kampung yang terlibat dalam pembangunan itu.
“Kami harap Pemkab dan juga aparat penegak hukum dapat segera bertindak, agar segera dilakukan proses perbaikan atau proses hukum jika terdapat unsur kesengajaan dalam pengerjaanya,” tuturnya.
Guna memastikan kebenaran informasi, awak media mencoba melakukan pantauan di lapangan.
Ketika sampai di lokasi, awak media menemukan banyaknya kejanggalan dalam pengerjaan drainase di Kampung Marga Jaya, sekilas pekerjaan tampak terlihat rapi namun jika diamati lebih dekat tampak keparahan dimana-mana.
Saat dikonfirmasi, Sekdes Dodi dan Ketua TPK bersikukuh bahwa pengerjaan drainase di Kampung Marga Jaya sudah sesuai ketentuan.
“Menurut kami pekerjaan seperti itu sudah sesuai, tidak ada masalah. Kami mengikuti petunjuk pendamping, dari Kecamatan juga tidak mempermasalahkan,” kata Dodi ketika itu. (Yurizan/Reza)