Lintasmerahputih.com (Tulang Bawang) – Proyek pembangunan drainase di Jalan Raya Lintas Pantai Timur Sumatera, Wilayah seputaran Bawang Latak Kilometer 280, dari Dinas PUPR Provinsi Lampung, disoal warga, Selasa (31/8).
Pasalnya, warga menilai kegiatan pembangunan ini dikerjakan tidak transparan tanpa memampangkan papan informasi, bahkan tekhnis pengerjaan diduga tidak sesuai juknis yang semestinya.
“Kegiatan pembangunan sudah berjalan namun tidak ada papan informasi, lantas bagaimana kami selaku masyarakat dapat mengetahui berapa pagu anggarannya,” ungkap salah seorang warga yang tak mau disebut namanya.
Tak hanya itu, warga menyoal mengenai pengrekrutan para tenaga kerja yang tidak melibatkan warga setempat, padahal menurut rumor yang beredar kegiatan pembangunan itu merupakan program padat karya tunai yang melibatkan warga tempatan guna mengurangi angka kemiskinan.
“Info yang beredar, katanya itu kegiatan padat karya tunai yang semestinya melibatkan warga setempat, namun justru sebaliknya selaku warga disini kami tidak sama sekali dilibatkan, apalagi kondisi ditengah pandemi seperti ini yang mengakibatkan perekonomian merosot drastis tentu jika ada lowongan pekerjaan sedemikan sangat membantu bagi kami,” imbuhnya.
Selain itu, warga membeberkan kejanggalan lainnya, mengenai hasil kegiatan yang dinilai tidak maksimal. Seperti adukan semen yang digunakan kuat dugaan tidak memenuhi standar pemakaian semestinya.
“Apalagi adukan semen yang digunakan diduga tidak sesuai dengan juknis yang ada, tak hanya itu, hasil pembangunan terkesan asal jadi dengan bukti tidak sedikit bibir dreinase itu yang bergelombang bahkan di khawatirkan tidak akan bertahan lama,” urainya panjang.
Hasil investigasi wartawan di lapangan,
kegiatan pembangunan dranase tersebut diduga kuat tidak mengacu pada aturan padat karya tunai, adapun para pekerja hampir menyeluruh merupakan warga yang berasal dari Bandar Jaya Lampung Tengah.
“Kalau kami ada yang dari Gaya Baru dan Bandar Jaya rumahnya mas, kebetulan ada yang baru hari ini kerja dan ada juga yang daru awal kegiatan, kalau mengenai adukan semenya 1-5 mas yang perintah itu pak Waslim, kalau kami hanya pekerja yang menuruti apa perintah mereka,” ucap beberapa tukang saat dipintai keterangan, Senin kemarin (30/8).
Disisi lain, Trisno selaku pengawas pekerjaan tersebut, membenarkan jika para pekerja merupakan warga Lampung Tengah dan kegiatan ini merupakan Padat Karya Tunai.
“Mengenai para pekerja, kami sudah dapat izin dari pak Rajo mengenai pekerja yang tidak melibatkan orang tempatan, lebih jauh kalau bapak mau minta informasi silahkan hubungi orang PUPR saja, setau saya kalau volume kegiatan ini kurang lebih 600 meter dan pagu kurang lebih 500 juta lebih, kalau papan informasi memang sengaja belum dipasang,” katanya.
Hingga saat ini, pihak Dinas PUPR Provinsi Lampung belum bisa dipintai keterangan mengenai kegiatan ini.
(Reza)