Lintasmerahputih.com (Bandarlampung) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengusulkan lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda).
Lima BUMD yang masuk Raperda adalah PT Bumi Agro Sejahtera, PT Wisata Lampung Indah, PT Trans Lampung Berjaya, PT Lampung Sarana Karya, PT Lampung Usaha Energi.
Kelima BUMD sedang mengalami masa analisa kelayakan yang nantinya akan mendapatkan suntikan modal atau penyertaan modal dari Pemprov Lampung sebanyak Rp.140 miliar.
Anggota Pansus Raperda penyertaan modal BUMD Provinsi Lampung Syarif Hidayat mengaku, penyertaan modal pada lima BUMD memang masih menjadi pembahasan dan dianalisa di pansus.
“Masih dibahas dan masih dalam tahapan menganalisa berapa sebenarnya lima BUMD itu membutuhkan modal untuk menjadi sebuah BUMD yang sehat,” katanya, Selasa (21/9).
“Belum ada ungkapan persetujuan terkait nilai yang ada, yang diusulkan memang sebanyak Rp.140 miliar tapi dipernyataan modal ini hanya 25 persen dari Rp.140 miliar. Kami masih mencoba menganalisa masing-masing BUMD itu pasnya berapa,” kata dia.
Contohnya, satu BUMD baru dialokasikan anggaran dasar atau modal awal sekitar 40 miliar lalu dianalisa, layak atau tidaknya modal tersebut diberikan kepada BUMD yang bersangkutan.
“Jika layak maka akan diberikan sesuai dengan modal yang dibutuhkan.
Dan itu sedang kami pertanyakan kenapa hanya 40 miliar, kenapa tidak 50 miliar atau bahkan 25 miliar untuk satu BUMD yang baru,” ujar Syarif Hidayat.
Berbeda, Budhi Condrowati yang juga anggota pansus menilai, dari kelima BUMD tersebut, dua diantaranya dirasa cukup urgent, yakni PT Wisata Lampung Indah dan PT Lampung Usaha Energi.
“Dua BUMD baru ini saya rasa cukup dibutuhkan. Tapi untuk yang tiga BUMD baru lainnya dirasa tidak butuh-butuh amat,” tegas Budhi ketika rapat pansus Raperda penyertaan modal BUMD Provinsi Lampung.
“Saya juga mengusulkan kenapa kita tidak merevitalisasi BUMD yang sudah ada, memang bermasalah tapi modal dasarnya kan tidak dari nol, cukup penyempurnaan saja. Kalau BUMD baru itu kan modalnya banyak. Jadi kita hanya mengusulkan dua BUMD itu saja,” ujarnya.
(Red/Amr)