Terkait Mark Up Jumlah Siswa di SMP Bina Bhakti, Disdik Tuba Terkesan Buang Badan

0
814

Lintasmerahputih.com (Tulang Bawang Provinsi Lampung) – Terkait Pemberitaan media ini sebelumnya, atas indikasi Mark Up jumlah siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina Bhakti Banjar Margo terus menuai kecaman publik. Bahkan, dari hal itu dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang terkesan tutup mata atas persoalan tersebut, Selasa (01/10).

Dugaan keberpihakan Dinas Pendidikan Tulang Bawang terhadap oknum kepala sekolah menuai sorotan dari berbagai pihak, hingga menimbulkan spekulasi tentang adanya aksi Kong kali Kong hingga dugaan korupsi berjamaah.

“Wajar saja para oknum semakin meraja lela, karena ada unsur pembiaran dari dinas terkait, jadi dalam hal ini kami mencurigai jika telah terjadi kesepakatan tertentu sehingga seakan tidak ada tindakan real yang di lakukan oleh dinas terkait persoalan di sekolah tersebut,” Ungkap Ketua PWRI Tulang Bawang Junerdi.

Dari hal itu, dia memastikan akan terus membentuk tim investigasi khusus untuk mengawal kasus ini di Aparat Penegak Hukum (APH) guna mencari akar dari pada persoalan tersebut.

“Jadi kita kawal ke APH tujuan nya supaya jelas akar permasalahan nya ada di mana, sebab ini uang negara secara regulasi mesti taat terhadap aturan dan perundangan jika memang ada yang di selewengkan maka harus bertanggung jawab sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” Ungkap Junerdi.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Tulang Bawang, Ami Balau saat di pintai tanggapan mengatakan tentang dugaan permasalahan tersebut pihaknya tidak melarang jika akan dilaporkan ke aparat penegak hukum.

“Silahkan di proses secara hukum,” Kata Ami saat di hubungi melalui telpon belum lama ini.

Di beritakan sebelumnya, Kepala SMP Bina Bakti Banjar Margo di duga melakukan manipulasi jumlah murid untuk mendapatkan dana BOS yang besar yang bertujuan untuk memperkaya diri.

Dugaan tersebut telah di publish di berbagai media cetak dan online hingga menuai sorotan publik, Kepala SMP Bina Bakti, Maskur Mahyudin Alfaruq diduga telah me mark up jumlah murid dengan angka yang sangat fantastis dari jumlah siswa sesungguhnya demi bisa meraup dana lebih besar dari sumber pemerintah melalui program BOS lebih banyak. Informasi yang dihimpun manipulasi data siswa tersebut sudh dilakukan selama tiga tahun.

Menurut pengakuan mantan Kepala Sekolah yang juga mantan pemilik yayasan tersebut sebelum dioper alih ke pemilik yayasan ke Mahyudin Maskur Alfaruq saat dihubungi wartawan mengaku bahwa saat itu jumlah siswa dari kelas VII hingga kelas IX hanya berjumlah 68 orang siswa.

“Saya dulu Kepala Sekolah di SMP Bina Bakti Banjar Margo dan saya telah mengoper alihkan yayasan tersebut pada tahun 2017 kepada Mahyuddin Maskur Alparuq tepatnya pada tanggal 25 Juli 2017. Saat serah terima jumlah murid sebanyak 68 orang siswa ” Jelasnya.

Ditempat terpisah, beberapa siswa yang enggan menyebutkan identitasnya saat dikonfirmasi menceritakan tentang keberadaan Sekolah dan jumlah siswanya.

“Untuk jumlah siswa keseluruhan dari kelas VII sampai ke IX terdiri dari empat kelas, masing-masing kelas berjumlah sekitar 25 hingga 30 siswa dan jumlah keseluruhannya berjumlah 110 orang” ujarnya.

Sementara itu saat ditemui di sekolahnya, Maskur Mahyuddin Alfaruq mengaku belum dapat menjawab pertanyaan wartawan berapa jumlah siswa di sekolah dan berapa jumlah siswa penerima dana BOS dan sejak tahun berapa Sekolah tersebut pindah tangan dari pemilik yayasan lana ke yayasan yang baru dan telah berjalan berapa tahun Sekolah tersebut dimilikinya serta berapa tahun dirinya menjadi Kepala Sekolah

“Seluruh pertanyaan akan saya jawab, jangan khawatir, ngopi dulu kita baru mantap. Kita ini kan semua bersaudara, lagian saya lagi capek, isteri saya juga lagi sakit. Agak pusing saya hari ini, dikarenakan juga data realnya lagi mau saya persiapkan, Oke bang” Ujarnya meyakini wartawan.

Pasca pernyataan tersebut, Maskur seakan ingkar janji dan saat di hubungi ke nomor HP nya, nomornya dalam keadaan tidak aktif.

Jika mengacu dari hasil investigasi tim wartawan melalui pengakuan beberapa siswa, sekolah tersebut terdiri dari 4 ruangan/rombel untuk jumlah siswa per kelas rata-rata 25 hingga 30 orang dan jika dihitung global jumlahnya hanya 110 siswa lebih kurang di tahun 2023, berdasarkan data yang dimiliki wartawan jumlah siswa penerima dana BOS di SMP Bina Bakti Banjar Margo tahun ini 2023 ber jumlah 488 siswa dan jumlah uang yang di terima sekolah adalah Rp 283.040.000 status sedang di salurkan

Kemudian di tahun 2022 jumlah siswa di sekolahan ini yang menerima dana BOS adalah 405 dengan global jumlah uang RP 140.940.000. Di tahun 2021 jumlah siswa penerima dana BOS nya 298 siswa, uang yang diterima Rp 103.044.000

Secara logika sudah jelas dalam kurun waktu satu tahun saja di tahun 2023 jumlah murid sesungguhnya di sekolah SMP Bina bakti tersebut berkisar 110 siswa namun yang di laporkan melalui Data dapodik adalah 488 siswa, jadi jumlah siswa yang di gelembung kan atau di Mar up oknum Kasek tersebut adalah 378 siswa,

Di tahun 2022 anggap saja jumlah siswanya sama dengan tahun 2023 jumlahnya 110 siswa, sementara jumlah siswa yang di laporkan oknum kasek melalui data dapodik 405 siswa. Jadi di tahun 2022 jumlah siswa yang di gelembung kan atau di Mar up oknum kasek adalah berjumlah 295 siswa.

Kemudian di tahun 2021 jumlah keberadaan siswa di kelas sesungguhnya oke samakan di tahun 2023 dan tahun 2022 yaitu 110 siswa juga, sedangkan jumlah siswa yang di laporkan via data dapodik berjumlah 298 siswa, maka siswa yang di gelembung kan oknum kasek adalah 188 siswa

Jadi jumlah kerugian Pemerintah selama tiga (3) tahun di taksir lebih kurang dalam hitungan berupa siswa dengan rincian di tahun 2021 188 di tahun 2022 di Mar up 295 dan tahun 2023 siswa di Mar up 378 siswa jadi jumlah siswa yang di Mar up oknum Kepala sekolah Maskur Alfaruq selama tiga tahun yakni tahun 2021,2022 dan tahun 2023 adalah lebih kurang berkisar 861 dalam hitungan siswa. Jika jumlah siswa dalam kurun waktu tiga tahun 861 siswa di kalikan Rp 1000 000 pertahun per siswa dalam kurun waktu tiga tahun

Maka selama 3 tahun berturut turut dari tahun 2021,tahun 2022 dan tahun 2023 negara di rugikan oleh oknum Kasek Maskur Alfaruq berkisar Rp 861 000 000 lebih kurang.

Ditempat berbeda dikunjungi tim wartawan siang tadi senin (22- 4) Firdaus Kabid (Kepala bidang) di ruang kerjanya, dirinya menyatakan terhadap wartawan bahwa terkait hal itu dirinya merespon, dengan waktu dekat dia akan mempertemukan pihak tim media dengan Kepala sekolah terkait.

“Terkait pemberitaan tentang Kepala sekolah SMP Bina bakti Banjar margo, insa allah dalam waktu dekat sayakan berupaya pertemukan pihak tim kalian selaku wartawan dengan Kepala sekolah terkait,” Pungkas nya.

(Red)

LEAVE A REPLY